Syarat dan Ketentuan Menerbitkan Buku di Penerbit Indie



Pertemuan ke        : 23  KBMN_28

Tanggal                  : 1 Maret 2023

Tema                      :  Menerbitkan buku semakin mudah di penerbit Indi

Narasumber           : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Moderator               : Nur Dwi Yanti, S.Pd.


Luar biasa pertemuan kali ini dibuka dengan gambar yang menampilkan Tim TSO ganteng dan cantik. 

Adapun rangkaian acara malam ini:

  1. Pembukaan
  2. Pemaparan 
  3. Materi oleh Narasumber
  4. Tanya Jawab
  5. Penutup
Tepat pukul 19.00 WIB moderator membuka materi dengan salam hangat, oleh ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd. dan Narasumber hebat oleh bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd, beliau lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future". 

Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. Untuk mengenal lebih lanjut blog beliau yaitu: 

Blog personal (Blog Utama): www.praszetyawan.com

Blog Buku: www.briandanbuku.my.id

Blog Tutorial Blogspot: www.tamanbelajarblog.blogspot.com

uraru: guraru.org/guru-berbagi/author/brianprasetyawan/

YPTD: https://terbitkanbukugratis.id/author/brian-prasetyawan/

Email: brian_cisc@yahoo.co.id  - Facebook: https://www.facebook.com/brianpraszetyawan  - Youtube: Brian Prasetyawan (https://www.youtube.com/channel/UCO6UJPCGBYAmzObwvNQ2_3Q/

Om Ian adalah panggilan akrab Tim TSO, usia muda memiliki segudang prestasi dan karya. Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup.


Syarat dan Ketentuan Menerbitkan Buku di Penerbit Indie


Template 

Template naskah tersebut menggunakan ukuran A5

Biaya Penerbitan 

Biaya penerbitan yaitu 400.000 itu untuk maksimal 280 halaman A5. Biaya 400.000 tersebut juga bisa saja bertambah jika anda memiliki permintaan-permintaan tambahan.

Tentang ISBN

Penerbit secara otomatis akan mengajukan naskah untuk mendapat ISBN. Jika pengajuan ditolak, akan dicoba terus. Namun jika berbagai upaya sudah diusahakan oleh penerbit dan tetap ditolak ISBNnya, maka buku akan diterbitkan dengan QRCBN. 

Lama Proses Penerbitan 

Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan antara 2 sampai 4 bulan.
 

Naskah Buku  

Naskah buku juga disertai kelengkapan naskah yaitu:

  • cover ( judul buku dan nama penulis saja),
  • Prakata,
  • Kata Pengantar (tidak wajib)
  • daftar isi (tanpa nomor halaman),
  • profil penulis,
  • sinopsis 


Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Kelengkapan naskah jangan dipisah-pisah menjadi beberapa file word. Semua digabung dalam 1 file word bersama isi naskahnya

Silakan anda sendiri yang mensetting file word naskah sesuai format naskah yang tercantum pada gambar poster di atas. Naskah dikirim ke saya dalam bentuk file word dan hanya 1 file word saja, berisi naskah beserta kelengkapan naskah. Jumlah halaman paling sedikit 80 halaman A5.

Isi naskah boleh disertakan gambar/ilustrasi/tabel tapi maksimal 10 halaman saja. Jika lebih dari 10 halaman yang memuat gambar, akan kena biaya tambahan.

Spesifikasi cetak: kertas isi bookpaper 57 gsm, tinta cetak isi hitam putih, kertas sampul ivory 260 gsm, laminasi sampul doff, jilid menggunakan perfect binding (lem panas), soft cover, kemasan buku memakai plastik wrapping.

Tentang Cetak Ulang.

Penulis dapat mencetak ulang/tambah cetak lagi bukunya mulai dari 1 eksemplar. Proses mencetak sekitar 2 minggu. Biaya cetak tergantung jumlah halaman. Semakin tebal halaman tentu akan makin mahal. Sebagai gambaran, berikut ini biaya cetak dengan beserta jumlah halamannya (ukuran A5):

100 hal => Rp. 31.000
150 hal => Rp. 38.200
200 hal => Rp. 48.000

Ketentuan Desain Cover
  1. Jika desain cover dibuatkan penerbit, akan dibuatkan 2 desain cover untuk dipilih
  2. Jika penulis sudah punya sampul sendiri atau sudah punya permintaan yang spesifik, penerbit hanya akan mengirimkan satu desain sampul.
  3. Permintaan revisi cover yang berlaku hanya revisi minor. Tidak bisa revisi mayor seperti penggantian warna dominan/gambar utama/sejenisnya yang mengharuskan pendesain untuk merancang ulang.
Menerbitkan buku di penerbit indie atau independen dapat menjadi pilihan yang menarik jika para sahabat ingin mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku secara mandiri. Karena ada banyak kemudahan bagi kita, jika melalui penerbit mayor tentu saja kita harus siap menanti dan ada kriteria sehingga buku kita diterima dan masuk kualifikasi di penerbit mayor.  di penerbit indie, kita dapat mengajukan secara individu atau kelompok dan mengontrol distribusi sesuai keinginan kita. 

Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut
Naskah pasti diterbitkan ✅
Proses penerbitan mudah dan cepat ✅
Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya
Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja.

Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.
Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie. Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

Beruntung di KBMN PGRI kita juga punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi. 

Mengenal Lebih Dekat Penerbit Indie


Bahwa penerbit Indie adalah:
  1. Tidak ada seleksi. Semua jenis naskah diterima.
  2. Proses terbit cepat (1-3 bulan)
  3. Biaya penerbitan berfariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan
  4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis
  5. Penulis menentukan sendiri harga bukunya
  6. Tidak memasarkan buku ke Toko buku
  7. Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika bukunya laris.

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Om Ian sendiri sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie, yaitu: 

Tips hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie :

●      Biaya penerbitan
Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
Batas maksimal jumlah halaman
Ketentuan dan Biaya cetak ulang
Apakah dapat Master PDF
Jumlah buku yang didapat penulis

Om Ian disini membantu bapak/ibu peserta KBMN menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya. Sejak Juli 2020 saya membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit. 

Jadi bapak/ibu tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga bapak/ibu merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit. 

Om Ian sering juga mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan buku yaitu:

- biaya mahal
- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan 
- ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal

Melihat kasus-kasus tersebut maka Om Ian membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. 
 
Om Ian sampaikan daya tarik penerbit ini adalah: 

  1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah. 
  2. Jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
  3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee.
Pesan dari Om Ian, menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi. Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya. 

Pemaparan materi dari narasumber oleh Om Ian, membuka wawasan kami para penulis pemula dan ingin menerbitkan buku solonya.

Pada bagian tanya jawab dapat disimpulkan bahwa:
  1. Yang membedakan antara penerbit Indie, Self Publishing, dan Mayor adalah Sebenarnya bisa dilihat dari ciri-ciri penerbit Indie. Penerbit mayor kebalikannya penerbit indie. Sebagai contoh: penerbit indie tidak memasarkan buku terbitannya  ke toko buku. Penerbit mayor memasarkan buku ke toko buku. 
  2. Penting tentang naskah yang lolos dapat ISBN. Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas. Bukan untuk intern suatu instansi/lembaga. Jadi jangan cantumkan nama sekolah atau nama pelatihan. Untuk gambar sebaiknya dipilah yang penting saja. Karena kalau di penerbit saya, maksimal cantumkan 10 gambar saja
  3. Maksud mudah dan tanpa revisi, pasti terbit yaitu tulisan tetap melalui editing penerbit, tapi edit ringan saja tidak mendalam. Artinya yang diedit adalah hal-hal yang sangat terlihat secara sekilas. 
  4. Dalam penulisan indie ini, terdapat tim yang jadi editor untuk mengkoreksi naskah kita atau begitu naskah penulis diserahkan ke penerbit indie langsung cetak, ada yang mengkoreksi. Tapi seperti yang saya bilang tadi, hanya mengkoreksi kesalahan yang sangat terlihat, yang paling sering adalah mengkoreksi agar bisa lolos ISBN.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengedukasi Tulisan Sebagai Passion

Belajar Asyik Melalui Blog

Seluk Beluk Cover Buku