Ukir Nama Lewat Tinta Emas
Pertemuan ke: 3 KBMN_28
Tanggal: 13 Januari 2023
Tema: Gali potensi ukir prestasi
Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd.
Moderator: Arofiah Afifi, S.Pd.
Berkaitan dengan potensi dan prestasi, malam ini KBMN menghadirkan narasumner luar biasa yang telah berhasil meraih bergudang prestasi ( bukan segudang tapi bergudang prestasi yaitu narasumber kita ibu Aam Nurhasanah, S.Pd., dengan potensinya sebagai seorang penulis handal, beliau telah berhasil menjadi penulis penerbit mayor, dalam tantangan menulis 1 minggu bersama prof Richardus Eko Indrajit alias prof ekoji. Buku bu Aam telah berpose manja di gramedia di seluruh indonesia.
selain itu, bu Aam banyak mengantongi gelar juara 1 dalam tantangan-tantangan menulis, salah satunya tantangan menulis PGRI dan YPTD. Prestasi berderet lainnya seperti menjadi narasumber diberbagai acara, menjadi editor.
Pada pertemuan ke tiga ini didampingi moderator ibu Arofiah Afifi, S.Pd, yang juga penulis hebat.
Sesuai dengan tema malam ini, fokus pada bagaimana menggali potensi untuk mengukir prestasi. Menurut bu Aam jawabannya sederhana, yaitu kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai. Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, saya suka menulis maka saya menekuni dunia tulis. Saya menulis dari apa yang saya sukai, apa yang kita alami, atau apa yang kita kuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.
"Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang." (Seno Gumira Ajidarma). Dengan demikian menulis adalah suatu cara menampilkan potensi dan prestasi.
Kadang kita sangsi dengan kempuan menulis, apriori dengan bakat dan potensi diri. Insecure dengan karya tulis sendiri. Berbagai pertanyaan akan muncul dibenak kita jika kita tidak percaya diri, dan 1001 kecemasan dan pertanyaan dalam diri.
keresahan yang sering menghambat potensi dan prestasi kita dalam Dunia literasi:
- Apakah saya bisa menulis ?
- Kalau sudah menulis, apa ada yang baca ?
- Enak dibaca tidak sih ?
- Jangan-jangan pembaca tidak suka dengan tulisan saya?
- Lantas setelah menulis apa sih yang bisa kita dapat ?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu bu Aam mengatakan bahwa "buku adalah mahkota seorang penulis". Dimulai dari mimpi, akhirnya bu Aam melahirkan sebuah buku, bisa terbit dan keliling Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku untuk dijadikan panduan membuat buku hasil resume. Dengan selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku, merupakan jejak literasi kita. jadi siapapun bisa menulis.
Cara agar tulisan kita enak dibaca yaitu dengan memunculkan ide, perhatikan apa yang kita lihat, kita dengar, kita sukai. Atau bisa buka album foto. Biasanya sebuah foto atau gambar bisa memuat seribu cerita. Cara untuk percaya diri, tulis sebisanya. Nanti kalau sudah terbiasa pembendaharaan kata akan tambah banyak dan tulisan akan semakin bagus. Berproses saja, jangan ingin seperti makan cabe, tapi semua butuh waktu dan keterampilan yang dilatih.
Agar tulisan kita di blog dibaca oleh banyak pembaca yaitu rajin main ke blog teman (blog walking) dan kasih komentar.
Kita dapat membuat buku dari hasil tulisan kita. Cara cepat menulis buku adalah dengan ikut nubar(nulis bareng) buku antologi. Bisa japri Bunda Kanjeng Ratu Antologi. Ada banyak tema yang menarik untuk menulis 1 minggu, 1 hari kita tulis 10 halaman A4, 5 hari 50 halaman jika dibuat A5 jadi 100 halaman. Sisanya 2 hari untuk edit dan layout kawatir ada yang salah ketik. Kemudian kirim ke penerbit mayor. Jika kita sudah dapat menulis dan agar bisa menerbitkan buku karya sendiri ke Gramedia, di pelatihan KBMN ini ikut tantangan dari penerbit pada materi Prof. Ekoji.
Sebagai penyemangat diri buatlah motto hidup misalnya ingin menulis seribu buku, selalu berbagi dan mengispirasi negeri. Agar kita giat menulis, dan menulis lagi.
"Rajin membaca akan membuatmu semakin gemuk menulis"
"Luangkan waktu untuk menulis, jangan menunggu waktu luang"
"Mau belajar dan berproses sehingga bisa naik kelas"
"Guru mulia karena karya"
"Rajin menulis hingga karyamu berbuah manis"
(Aam Nurhasanah, S.Pd.)
Resume yang bagus Bu, salam hangat
BalasHapusSalam pak, terima kasih 🙏
Hapusmantap , aktual bun , kunjungi blog ku juga ya bun
BalasHapusSiap pak, terima kasih
HapusLuar biasa resumenya
BalasHapusterima kasih, baru belajar pak😊
HapusYuk terus menulis, semangat, semangat😇
BalasHapusSemangat💪💪
Hapusterima kasih bapak dan ibu semuanya🙏🙏😊
BalasHapus